Dalam beberapa minggu ini
kita lazim mendengar ungkapan Satire “Klopp
for Kop” terutama di kalangan fans Liverpool. Ungkapan ini sering terdengar
seiring dengan melorotnya performa Liverpool di bawah asuhan Brendan Rodgers
belakangan ini yang berdampak pada posisi Rodgers sebagai manajer tim musim
depan.
Melihat keadaan Klopp yang
akan menjadi pengangguran musim depan tentu fans The Kop tidak mau
menyia-nyiakan kesempatan untuk mengampanyekan slogan “Klopp for Kop” yang
berarti “Klopp untuk Kop” yang merujuk pada julukan Liverpool. Banyak yang
beranggapan kalau Klopp sangat cocok melatih Liverpool yang di kenal suka
memberi kesempatan pemain muda yang juga sejalan dengan filosofi Klopp selama
ini.
![]() |
fans Liverpool menyambut kedatangan Jurgen Klopp ketika kedua tim bertemu Agustus lalu |
Jurgen Klopp yang lahir di
Stuttgart merupakan pelatih yang di kenal sangat dekat dengan para pemainnya
dan berani memainkan pemain muda yang belum terkenal. Kita tentu masih ingat
bagaimana dia memoles seorang Shinji
Kagawa yang di beli dari club Jepang Cerezo Osaka dan Nuri Sahin yang di
pulangkan dari “ujiannya” di Feyenoord. Saya yakin tidak ada seorang pun yang
mengetahui kedua orang ini sebelumnya, atau bagaimana dia “menyulap” seorang
Mario Gotze dan Matt Hummels yang bukan apa-apa menjadi seorang juara dunia
bagi negara nya atau bagaimana bisa dia menemukan seorang predator dalam diri
Robert Lewandowski yang berasal dari club antah berantah Polandia.
Semua pemain hebat ini di
temukan dan di bentuk oleh Klopp sehingga menjadi pemain terbaik dunia yang
kemudian menjadi komoditas menarik dalam setiap bursa transfer. Selain di kenal
mampu melahirkan pemain muda berkulitas
Klopp juga di kenal sebagai pelatih yang nyentrik
dan berap-api. Perawakannya yang urak-urakan ala seorang rockstar dan
kebiasaannya memakai setelan jaket atau sweater club yang di lengkapi topi yang
selalu melingkar di kepalanya, yang membuat saya penasaran adalah apa jadi nya
dia jika memakai setelan jas formal? Karena saya hampir tidak pernah melihat
dia memakai jas. Ini tentu sangat bertolak belakang dengan pelatih tim nasional
Jerman Joachim Loew yang selalu terlihat parlente
dengan pakaian yang di pakai.
![]() |
dengan pembawaannya yang bersahabat Klopp menyapa fans Dortmund di tribun westfalen stadium |
Ini tentu menjadi keunikan
dan daya tarik tersendiri dari seorang Jurgen Klopp, pemabawaannya yang santai
dan bersahaja pada semua pemain
menjadikannya sangat di sukai oleh banyak orang tak terkecuali fans Liverpool.
Tertarik nya fans Liverpool pada sosok Klopp di awali oleh pertemuan Borrusia
Dortmund vs Liverpool pada agustus lalu (koreksi jika salah), bukan jalannya
pertandingan yang mencuri perhatian fans melainkan sentuhan “hangat” Klopp pada
lambang Liverbird bertuliskan “This Is Anfield” di lorong masuk lapangan
Anfield yang sontak membuat Klopp mendapatkan satu tempat special di hati fans
Liverpool sekalipun dia tidak melatih club Merseyside ini. Tapi sepertinya
harapan fans Liverpool untuk melihat Klopp menyentuh lambang Liverbird setiap
minggu nya bisa saja terwujud pada musim depan (tapi jangan terlalu berharap mate).
Klopp memegang lambang Liverpool ketika memasuki lapangan |
Beberapa fakta tentang Klopp
diatas juga di dukung dengan sebuah kenyataan Liverpool sedang membangun sebuah
tim dengan fondasi utamanya pemain-pemain muda bertalenta. Tercatat nama-nama
seperti Raheem Sterling, Jordon Ibe, Lazar Markovic, Emre Can, Alberto Moreno,
dan kemungkinan “naik kelasnya” bintang-bintang U21 seperti Samed Yesil, Joao
Texeira, Seiyi Ojo, Branagan, dan Divock Origi tentu bisa saja membuat Jurgen
Klopp tergoda melatih Liverpool yang juga di kenal meiliki tradisi bagus dalam
hal menciptakan pemain bintang.
![]() |
Gerrard dan Lovren menghampiri Klopp seusai pertandingan (Gerrard lebih pendek ya dari Klopp *Abaikan*) |
Fakta lain pun menunjukkan
kalau fans Liverpool dan Borrusia Dortmund mempunyai kesamaan yang cukup
identik yaitu loyal dan “gila” dalam
mendukung club nya. Satu fakta yang tidak bisa di pungkiri adalah kedua fans
sama-sama mempunyai lagu kebanggaan yang selalu di lantunkan setiap minggu nya.
Yap, You’ll Never Walk Alone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar