Sabtu, 22 Juli 2017

BPTJ Luncurkan Sistem Transportasi Online

Jakarta, dengan kesemerawutannya menjadi oase tersendiri sebagai ibu kota Negara dan pusat pemerintahan. Ditambah dengan prediksi jika Jakarta terancam lumpuh pada 2030 nanti tentu menjadi momok besar bagi kita semua.

Acakadutnya jalanan ibu kota pun semakin parah Beberapa bulan terakhir. Di beberapa kawasan, terutama pusat-pusat perkantoran, sedang dibangun jembatan layang dan perlintasan MRT yang memakan banyak bahu jalan. Dan salah satu akbat dari peyempitan jalan itu tentu saja kemacetan yang kian panjang tanpa mengenal “tengah pekan” dan “akhir pekan”.

Ini pun saya rasakan hari minggu (16/7/17) kemarin kala harus saling tikung menikung dengan pengendara lainnya kalo nikung kamu sih mending ya untuk menghadiri acara peluncuran sistem transportasi online yang diadakan di kantor BPTJ Kementerian Perhubungan, di Pancoran.

Acara peluncuran sistem transportasi online ini dikemas apik, yang menghadirkan Raim La Ode, si stand up comedyan, yang tampaknya nyambi jadi duta transportasi. Tapi tentu bukan dia bintang utama hari itu, melainkan Ibu Airin Rahmy Diani yang masyaallah cantiknya. Ya, blio Walikota saya.
saat peluncuran sistem online di resmikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya

Lewat BPTJ (Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek) Kemenhub meluncurkan sistem perizinan transportasi online pada hari minggu kemarin, yang dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya dan Walikota Tangerang Selatan yang masyaallah cantiknya itu.

Peluncuran ini memang harus dilakukan agar perusahaan transportasi, baik yang konvensional ataupun online tidak lagi terjadi pergesekan karena tidak jelasnya trayek yang berlaku pada transportasi online.

Dalam rapat kerja yang digelar pada Kamis (13/7/17) BPTJ mengungkapkan bahwa pemanfaatan sistem perizinan online ini bersifat cepat, mudah, efisien dan efektif dalam memberi layanan yang terukur.

Bambang Prihartono, selaku plt Kepala BPTJ menambahkan, bahwa keunggulan sistem online ini adalah non tunai dan telah terintegrasi dengan sistem SIMPONI Kementerian Keuangan. Nantinya operator angkutan langsung menerima e-billing PNBP melalui email tanpa harus ke kantor BPTJ, ini sekaligus bisa meminimalisir praktek pungli. tambah Bambang Prihartono.

Rapat kerja BPTJ pun langsung direspon oleh pihak-pihak terkait. Bersama Kemenhub meresmikan perizinan tersebut yang disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya.

Dalam sambutannya, Budi Karya mengungkapkan satu fakta yang cukup mencengangkan. Bahwa warga Jabodetabek melakukan 45 juta kali pergerakan dalam sehari, yang dominan dilakukan saat jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari.

Fakta ini tentu menjadi alarm bagi kita semua. Sebagai kota megapolitan, pemerintah diwajibkan untuk mengakomodir kebutuhan warga Jakarta dan sekitarnya dalam hal kelancaran aktivitas sehari-hari. Transportasi, yang menjadi tulang punggung aktivitas warga terus membenahi diri dari segala sisi.

sadar dengan semakin maraknya sistem berbasis digital, Sistem online ini pun tidak hanya berlaku dalam hal legalitas saja, namun juga bisa untuk merealisasikan armada baru, serta peremajaannya.

Pembaharuan sistem transportasi ini tidak hanya membidik para pengguna alat transportasinya saja, tetapi juga untuk menertibkan para pramudi agar tidak ugal-ugalan dan membahayakan penumpang.

Ya, salah satu kegunaan sistem ini adalah untuk mengontrol si pengemudi agar tetap mengemudikan kendaraannya sesuai standar yang dianjurkan. Baik dari segi kecepatan (di jalan lurus atau tikungan), pengereman, hingga lamanya ngetem, semua terkontrol by sistem.

Selebihnya, tinggal kita yang wajib memanfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin. Dengan kenyamanan dan fasilitas yang terus dikembangkan moda transportasi di Jakarta, tentu tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tetap menggunakan kendaraan pribadi. Dan dengan sendirinya, kita bisa mengurangi kemacetan Jakarta yang semakin menjadi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar