Jakarta,
dengan kesemerawutannya menjadi oase tersendiri sebagai ibu kota Negara dan
pusat pemerintahan. Ditambah dengan prediksi jika Jakarta terancam lumpuh pada
2030 nanti tentu menjadi momok besar bagi kita semua.
Acakadutnya jalanan ibu kota pun semakin parah Beberapa bulan terakhir. Di beberapa kawasan,
terutama pusat-pusat perkantoran, sedang dibangun jembatan layang dan perlintasan
MRT yang memakan banyak bahu jalan. Dan salah satu akbat dari peyempitan jalan itu
tentu saja kemacetan yang kian panjang tanpa mengenal “tengah pekan” dan “akhir
pekan”.
Ini pun
saya rasakan hari minggu (16/7/17) kemarin kala harus saling tikung menikung dengan
pengendara lainnya kalo nikung kamu sih
mending ya untuk menghadiri acara peluncuran sistem transportasi online yang
diadakan di kantor BPTJ Kementerian Perhubungan, di Pancoran.
Acara
peluncuran sistem transportasi online ini dikemas apik, yang menghadirkan Raim
La Ode, si stand up comedyan, yang tampaknya nyambi jadi duta transportasi.
Tapi tentu bukan dia bintang utama hari itu, melainkan Ibu Airin Rahmy Diani
yang masyaallah cantiknya. Ya, blio Walikota saya.
saat peluncuran sistem online di resmikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya |
Lewat BPTJ
(Badan Pengelolaan Transportasi Jabodetabek) Kemenhub meluncurkan sistem
perizinan transportasi online pada hari minggu kemarin, yang dihadiri langsung
oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya dan Walikota Tangerang Selatan yang
masyaallah cantiknya itu.
Peluncuran ini memang harus dilakukan agar
perusahaan transportasi, baik yang konvensional ataupun online tidak lagi
terjadi pergesekan karena tidak jelasnya trayek yang berlaku pada transportasi
online.
Dalam rapat kerja yang digelar pada Kamis
(13/7/17) BPTJ mengungkapkan bahwa pemanfaatan sistem perizinan online ini
bersifat cepat, mudah, efisien dan efektif dalam memberi layanan yang terukur.
Bambang Prihartono, selaku plt Kepala BPTJ menambahkan,
bahwa keunggulan sistem online ini adalah non tunai dan telah terintegrasi
dengan sistem SIMPONI Kementerian Keuangan. Nantinya operator angkutan langsung
menerima e-billing PNBP melalui email tanpa harus ke kantor BPTJ, ini
sekaligus bisa meminimalisir praktek pungli. tambah Bambang Prihartono.
Rapat kerja BPTJ pun langsung direspon oleh
pihak-pihak terkait. Bersama Kemenhub meresmikan perizinan tersebut yang
disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya.
Dalam sambutannya, Budi Karya mengungkapkan
satu fakta yang cukup mencengangkan. Bahwa warga Jabodetabek melakukan 45 juta
kali pergerakan dalam sehari, yang dominan dilakukan saat jam-jam sibuk, seperti pagi dan sore hari.
Fakta ini tentu menjadi alarm bagi kita
semua. Sebagai kota megapolitan, pemerintah
diwajibkan untuk mengakomodir kebutuhan warga Jakarta dan sekitarnya dalam hal kelancaran
aktivitas sehari-hari. Transportasi,
yang menjadi tulang punggung aktivitas warga terus membenahi diri dari segala
sisi.
sadar
dengan semakin maraknya sistem berbasis digital, Sistem online ini pun tidak
hanya berlaku dalam hal legalitas saja, namun juga bisa untuk merealisasikan
armada baru, serta peremajaannya.
Pembaharuan
sistem transportasi ini tidak hanya membidik para pengguna alat transportasinya
saja, tetapi juga untuk menertibkan para pramudi agar tidak ugal-ugalan dan
membahayakan penumpang.
Ya, salah
satu kegunaan sistem ini adalah untuk mengontrol si pengemudi agar tetap
mengemudikan kendaraannya sesuai standar yang dianjurkan. Baik dari segi
kecepatan (di jalan lurus atau tikungan), pengereman, hingga lamanya ngetem, semua terkontrol by sistem.
Selebihnya,
tinggal kita yang wajib memanfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin. Dengan
kenyamanan dan fasilitas yang terus dikembangkan moda transportasi di Jakarta,
tentu tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tetap menggunakan kendaraan
pribadi. Dan dengan sendirinya, kita bisa mengurangi kemacetan Jakarta yang
semakin menjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar