Awal pekan ini, kita
dikejutkan dengan kabar Catalonia akan mengadakan pemilihan umum, atau dengan
kata lain Referendum yang bertujuan untuk memilih apakah rakyat Catalan ingin
merdeka atau tetap dibawah naungan negara Spanyol.
Dalam perjalanannya, kabar
ini bukanlah suatu hal mengejutkan, karena memang wacana Catalonia merdeka
sudah terdengar dari jauh-jauh hari, bahkan bertahun-tahun. Jika referendum benar-benar dilaksanakan, dan
penduduk Catalonia memilih merdeka, maka akan banyak perubahan yang terjadi
baik segi ekonomi, sosial, politik, dan pastinya sepak bola.
Kota Barcelona memang
sejak dulu sudah di anak tiri kan oleh kerajaan Spanyol yang hanya menimang Madrid,
ibukota negara sebagai putra kesayangan. Sedangkan Catalonia seolah diperbudak
oleh pemerintah, mereka dijadikan sapi perah, terutama selama masa kepemimpinan
Jenderal Franco yang merupakan tokoh politik kanan tersadis Eropa pada masanya.
Penduduk Catalan yang mayoritas berasal dari kaum proletar tentu sangat membenci kepemimpinan Franco yang borjuis
dan tak kenal belas kasih menindas pihak-pihak yang tak sepaham
dengannya.
Selain kesengsaraan rakyat
Catalan secara umum, club sepak bola mereka, Barcelona, juga tak lepas dari
perhatian sang jenderal. Mulai dari lambang club, gelar juara, peraturan-peraturan,
semua diatur olehnya. Tercatat, selama masa kepemimpinan Franco, Barcelona
sudah tiga kali berganti logo club dan entah berapa kali pula mereka dicurangi
ketika hendak menjadi juara.
Ya, daerah Catalonia
memang mempunyai club besar yang dijadikan lambang perjuangan rakyatnya, FC
Barcelona. Club besar dengan sejarah besar, dan pemain besar pula. Tak ada yang
meragukan kehebatan Barcelona, terlebih dalam lima tahun terakhir mereka
berhasil dua kali meraih treble
juara. Pertanyaan kemudian pun muncul kepermukaan jika Catalonia benar-benar
merdeka, bagaimana nasib Barcelona di La Liga Spanyol? Lalu, apakah
keikutsertaannya di liga Champions akan terganggu dengan kemerdekaan mereka?
Pembagian liga dalam sepak
bola memang akan menjadi masalah pelik yang akan dihadapi otoritas sepak bola
Spanyol, karena tidak hanya melibatkan Barcelona, masih ada Espanyol yang juga
berasal dari Catalan,belum lagi beberapa club yang berada di Segunda Division
seperti Girona FC, UE Llagostera, CE Sabadel, dan beberapa club yang berlaga di
divisi lebih bawah lagi. Total terdapat 80 club sepak bola yang berasal dari
Catalonia.
Presiden LFP, Javier
Tebas, menegaskan bahwa jika Catalonia merdeka, maka Barcelona otomatis harus
keluar dari liga Spanyol. “jika Spanyol terpecah, maka La Liga juga akan pecah.
Semoga kita tidak akan pernah melihat kekonyolan itu,” cetus Tebas lewat akun
twitternya.
Pernyataan ini pun
langsung dibantah oleh pihak Barcelona, melalui presiden club, Jose Maria
Bartomeu menegaskan bahwa Barcelona tidak akan terpancing dengan isu politik
negara, dan tak ingin terlibat dalam situasi politik apapun. “kami tidak akan
terlibat kampanye pemilihan umum. Kami hanya fokus pada olahraga, bukan
kampanye politik. Saat ini kami akan netral,” sambut Bartomeu dalam sebuah
jumpa pers.
Sepertinya, pernyataan
Bartomeu tersebut hanya bersifat pribadi saja, tidak mewakili fans Barcelona
secara keseluruhan. Jika menilik kebelakang, setiap tahunnya fans Blaugrana tidak henti-hentinya
mengumandangkan kemerdekaan Catalonia, baik diluar maupun di dalam sepak bola. Banner raksasa yang mengitari stadion
Nou camp “Catalonia is Not Spain”
atau “ Don’t Speak Spain, Speak Catalan”
menjadi bukti bahwa fans Barcelona sangat ingin berpisah dari Spanyol. Bendera La Senera – lambang daerah Catalonia pun
semakin kencang berkibar jika Barcelona menjamu Real Madrid dikandang.
Sejak beberapa musim lalu
pun, Barcelona tak pernah henti mengeluarkan Jersey away yang terinspirasi dari bendera senyera. Sudah tiga tahun berturut-turut pula ( koreksi jika saya
salah ) El Barca tak pernah
meninggalkan jersey bergaris merah-kuningnya tersebut. Dalam hal ini saja,
jelas terlihat jika pihak club pun seakan mempelopori kemerdekaan bangsa
Catalan.
Mari kita berandai-andai,
jika pada akhirnya Catalonia benar-benar merdeka, dan Barcelona diusir dari La
Liga, apakah pemain sekaliber Lionel Messi, Neymar, Luis Suarez tetap membela Los Cules? Belum lagi bintang mereka
lainnya. Hal ini memang patut dipertanyakan, karena mereka belum tentu bersedia
membela Barcelona di Liga Catalonia, yang notabene hanya di isi club antah
berantah. Apakah mereka rela bermain di Liga baru yang belum di akui FIFA dan
UEFA? Bukan tidak mungkin pula jika putra daerah semacam Andreas Iniesta,
Pique, Jordi Alba juga ikut hengkang karena enggan turun level bermain di liga
baru yang hanya dihuni club yang mungkin berada tiga atau empat kasta dibawah
mereka.
Jika cinta tak mengenal
logika, sah-sah saja mereka akan tetap membela Barcelona, apapun yang terjadi.
Tapi dalam sepak bola yang semakin mengedepankan uang, logika semakin
terpinggirkan, terlebih lagi cinta yang semakin tak bernilai. Saya berani
bertaruh jika semua ini terjadi, maka seluruh pemain Barcelona akan
berbondong-bondong meninggalkan Nou Camp. Kekuatan uang pun tak akan mampu
menghambat kepergian mereka, karena disaat bersamaan, sponsor club bisa saja
ikut-ikutan meninggalkan Barcelona.
Ya, kemungkinan lain yang
terjadi adalah mereka juga akan ditinggal sponsor yang selama ini menyokong
kebutuhan club. Sponsor yang notabene hanya mengincar keuntungan semata tentu
tidak ingin lagi mendanai Barcelona yang nantinya akan bermain di Liga baru,
kontestan baru yang semuanya masih dibawah rata-rata. Karena dari segi
komersil, popularitas club akan menurun yang berakibat merosotnya nilai
sponsorship mereka.
Ini pula yang harus
menjadi pertimbangan rakyat Catalan jika ingin merdeka. mereka harus siap
menerima status baru Barcelona, begitupula El
Barca yang harus menerima semua keadaan yang nantinya akan terjadi. Rakyat
Catalonia mungkin akan bahagia jika kemerdekaan dapat diraih, tapi disatu sisi,
mereka yang merupakan fans Barcelona akan nelangsa melihat club bertabur piala
tersebut harus memulai semuanya dari nol.
Kita tentu tidak ada yang
tahu apa yang akan terjadi nantinya, karena memang tidak ada keadaan yang pasti
jika sudah menyangkut dalam masalah politik. Semua kemungkinan masih memiliki
peluang yang sama besarnya. Dan perlu diketahui, tim nasional Catalonia sendiri
sudah memulai pertandingan perdananya dalam sebuah laga eksebisi tahun lalu.
Kasus lain yang perlu
diwaspadai oleh semua otoritas di Spanyol jika Catalonia benar-benar merdeka
adalah, “latah”nya daerah lain yang mungkin saja akan menuntut hal serupa.
Sebuah kekhawatiran yang perlu diwaspadai oleh semua pihak, mengingat etnis
Basque kerap menuntut hal yang sama dengan rakyat Catalonia. Terlebih wilayah
yang juga dihuni oleh club sepak bola Athletic Bilbao dan Real Sociedad ini
sendiri memiliki pasukan bersenjata bernama Euskadi Ta Azkatasuna ( ETA ) yang
berarti kebebasan dan tanah air Basque.
Namun, ada baiknya jika
Barcelona menahan diri untuk merdeka. sudah semestinya pula mereka tetap berada
di La Liga sembari berjuang bersama melawan penindasan, memercik api perlawanan
terhadap ketidakadilan. Dan tentu saja, kita yang tadinya sudah kepalang bosan
dengan kemegahan Barcelona dan Real Madrid di Spanyol tentu tak ingin semakin
jengah jika La Liga hanya menyisakan Madrid saja sebagai penguasa tunggal.
Sekarang saja tak ada
televisi ( berbayar apalagi gratis ) yang bersedia menyiarkan La Liga karena
hanya menguntungkan kedua club tersebut, apalagi jika Barcelona merdeka dan
keluar dari La Liga. Maka kiamatlah Primera Division dari segala sendinya.
Yeay... Merdeka
BalasHapusLa liga emank udah ga seru
Terakhir nonton pas madrid raih la decima :(
Sepakbola sekarang cuma komersil semata. Jadi,, udah kurang greget ngeliatnya. Efek udah lama ga liat sepakbola jg sih.
yah namanya juga udah era industri kak. semua harus demi uang. heheh
HapusNggak ngerti soal politik di Spanyol, Yang jelas, merdeka atau nggak, semoga ada kebijakan supaya Barcelona tetep di La Liga. Atau palingg nggak tetep di level seperti sekarang. Kesian ratusan anak La Masia kalo sampe Barca turun level...
BalasHapussepakat. apapun yang terjadi barca memang harus di la liga ya bang
Hapus