Sebagai penggemar Zlatan
Ibrahimovic, tentunya saya mengikuti perkembangan yang bersangkutan dengan
dirinya, kejadian diluar lapangan yang melibatkan Ibrakadabra pun tak luput dari perhatian saya. Diluar kegemaran
terhadap sepak bola, saya pun cukup menggilai musik yang secara berkelanjutan
terus mewarnai hidup manusia selama ini. salah satu musisi yang menarik minat
saya adalah grup metal asal Amerika Serikat bernama System Of A Down yang
beranggotakan Serj Tankian ( vocal ), Daron Malakian ( gitar ), Shavo Odadijan
( Bassis ), dan John Dolmayan ( drummer ). Bisa menyanyikan setiap lagunya
dengan berbagai jenis suara, cengkok nada yang sukar ditiru oleh penyanyi lain
membuat Serj Tankian menjadi musisi yang patut dijunjung tinggi ketimbang
vocalis-vocalis lain yang sejenis.
Berbicara perihal Serj
Tankian, sedikit banyaknya ia juga memiliki beberapa kesamaan dengan seorang
Zlatan Ibrahimovic. Meskipun berbeda profesi dan negara, tapi mereka tak bisa
dilepaskan dari kecenderungan yang serupa. Meskipun mereka ( sepertinya ) tak
saling kenal, tapi persamaan yang tak disengaja itu membuat hati mereka saling
bertegur sapa dari kejauhan.
Seperti yang kita ketahui
bersama, Ibra merupakan pemain berkebangsaan Swedia dan telah membela negara
Skandinavia tersebut lebih dari 100 laga. Namun, tentu janggal rasanya jika
mendengar namanya yang sama sekali tidak memiliki unsur Skandinavia seperti kebanyakan orang Swedia. Sudah
menjadi rahasia umum pula jika Ibrahimovic sendiri merupakan imigran asal
Bosnia yang dibawa hijrah orang tuanya akibat perang saudara yang sedang
berkecamuk di negaranya ketika itu.
Sama halnya dengan Ibra,
Serj tankian sendiri saat ini tercatat sebagai warga negara Amerika Serikat,
akan tetapi, ia tak bisa membohongi takdirnya dengan darah Armenia yang
mengalir disekujur tubuhnya. Meski tak lahir di Armenia, Serj memiliki ayah ibu
Armenia yang amat kental dengan budaya negara pecahan Uni Soviet tersebut. Masa
kecilnya ia habiskan di Beirut, Lebanon yang merupakantempat pelarian orang
tuanya akibat perang Armenia-Turki dan berlanjut pada runtuhnya Uni Soviet,
menjelang usia remaja ia dibawa ke Amerika oleh orang tuanya agar mendapat
kehidupan yang lebih layak dan menghindari sang anak dari keadaan perang yang
saban waktu bisa saja merenggut nyawa mereka.
Hidup di negara yang penuh
dengan kedamaian seperti Swedia, membuat Ibra tumbuh dengan sendirinya, sadar
dengan kemampuan sang anak dalam bidang sepak bola, sang ayah akhirnya
memasukkannya ke akademi sepak bola lokal di Swedia dan menjalani debut
profesionalnya pada usia 15 tahun di Malmo FC, yang merupakan club kenamaan
negara tersebut. Meskipun memiliki masa lalu yang amat suram yang tak jarang
menghantuinya setiap saat, nyatanya Ibra berhasil melewati fase-fase tersebut
dengan sepak bola sebagai wadahnya. Setiap langkah yang ia ambil memipunyai
tujuan mulia, yakni memperbaiki taraf hidup keluarganya yang sempat menderita
cukup lama akibat perang. Niat baik Ibra pun akhirnya mebawa ia terbang ke Amsterdam,
Belanda untuk belajar lebih dalam bermain sepak bola melalui akademi terbaik
dunia bernama Ajax Amsterdam. Mendapat
panggilan dari club besar dengan sejarah panjang membuat Ibra tak berfikir lama
untuk menerima pinangan Louis Van Gaal ketika itu, orang tuanya pun tak mampu menghalangi
tekat sang anak yang sudah sangat besar terhadap masa depannya di sepak bola,
dan melalui Ajax lah ia memulai cerita inspiratifnya sampai sekarang dengan
gelontoran piala yang sudah tersusun rapi dilemari pribadinya.
Walaupun tak merasakan perang
Armenia secara langsung, Serj tentu merasakan kepedihan amat dalam yang dirasakan
rekan sebangsanya. Tidak mempunyai keahlian mumpuni dalam bidang sepak bola, ia
berhasil melampiaskan pemikiran-pemikirannya melalui musik yang ia usung
bersama teman band nya yang juga berdarah Armenia. Meskipun beraliran metal khas
Amerika, SOAD sama sekali tidak meninggalkan unsur budaya Armenia dan Timur
Tengah dalam setiap alunan nadanya, ini pula yang membuat musik mereka menjadi
lebih kaya dibandingkan grup musik lain yang sejenis dengan mereka. Kebencian
tiap personilnya dengan negara Turki ( sebagai negara yang membunuh lebih dari
1, 5 juta rakyat Armenia ) dan Amerika Serikat dibawah pimpinan George Bush
yang menghabisi Afganistan dan Irak dengan segala alibinya jelas terlihat dari
beberapa lagu yang diusung, seperti Chop Suey, War, BYOB ( Bring Your Own Bomb
), Soldier Side, Boom, Aerials, dan lain-lain. Dalam setiap konsernya pun, Serj
Tankian sering sekali melontarkan kritikan tajam terhadap pemerintah AS bahkan
tak jarang ia menghujat Turki yang menghabisi nyawa jutaan rakyat Armenia pada
1915-1923.
Memiliki kemampuan mengolah
bola diatas rata-rata tak membuat Ibra merasa jumawa dan puas dengan apa yang
telah ia capai, demi terus mengasah kemampuannya dilapangan hijau, pemain yang
kini membela PSG ini pun menggeluti bela diri Taekwondo sejak 2005 dan
berpredikat sebagai pemegang sabuk hitam ( tingkat akhir ). Tak heran kiranya
jika kita acap kali melihat aksi-aksi akrobatiknya yang mustahil bisa dilakukan
pemain lain, sekalipun itu Messi atau Cristiano Ronaldo. Semua aksi akrobatik
yang nyaris mustahil dilakukan kebanyakan orang itu didapat Ibra berkat
keahlian bela dirinya tersebut yang dengan sempurna di padu-padankan dalam
setiap pertandingan sepak bola yang disajikan lebih berseni olehnya.
Memiliki titel sarjana
ekonomi, nyatanya tak hanya membuat Serj Tankian piawai menciptakan lagu, tapi
ia juga pintar dalam bidang marketing, keahlian itu pula yang coba ia terapkan
dalam mempromosikan bandnya dan proyek lain yang sedang ia jalani. Meskipun
beraliran metal dengan perpaduan underground, ballads, ska, punk, mereka bisa
menciptakan pasarnya sendiri dengan irama musik bertegangan tinggi ditambah
raungan-raungan gitar yang cadas sehingga mampu menyihir telinga penikmatnya,
belum lagi keahlian Serj dengan suara beratnya yang terkadang disatukan dengan
aksen timur tengah ala Armenia.
Sebagai pesepak bola dengan
pendapatan melimpah, pemain yang telah membela tujuh club besar Eropa ini tak
serta merta menghamburkan uangnya begitu saja. Malahan, Ibra memanfaatkan
pendapatan besarnya tersebut untuk membantu sesama manusia lainnya yang hidup
dengan segala kekurangan. Bahkan, ia turut mendanai tim nasional difabel Swedia
di ajang homeless Cup 2014. Ketika manajer tim Homeless Swedia hendak meminta
dana untuk melengkapi kekurangan yang mereka punya agar bisa memberangkatkan
tim nya keajang tahunan tersebut, Ibra malah menegaskan ingin mendanai seluruh
tim dengan sukarela. Meski memiliki
sikap temperamental yang tinggi diatas lapangan, sejatinya dia hanyalah manusia
biasa yang getir hatinya jika melihat orang di sekitarnya mengalami kekurangan. Wabah
kelaparan yang masih terjadi di banyak negara pula yang membuat kegetiran Ibra
semakin membuncah dan membuat ia mengabadikan nama-nama korban kelaparan
diseluruh belahan dunia dalam bentuk tato-tato yang tertulis indah di sekujur
tubuhnya saat pertandingan clubnya, PSG melawan Caen dalam lanjutan Ligue 1
Perancis pada februari lalu, walaupun dihadiahi kartu kuning oleh wasit karena
membuka bajunya saat merayakan gol, tak ada penyesalan dalam dirinya, bahkan ia
bangga terhadap apa yang telah ia lakukan.
![]() |
| Ibra ketika menuliskan nama-nama korban kelaparan dalam tato ditubuhnya |
“saya melukiskan 50 nama dalam tato temporer di tubuh
saya, mereka adalah orang-orang diseluruh dunia yang menderita kelaparan. Tato
itu sekarang memang sudah hilang, namun mereka selalu tetap ada. Ada 805 orang
di dunia yang kelaparan, saya ingin kalian melihat mereka melalui saya,” tandas
Ibra.
Sebagai keturunan Armenia
dengan sejarah kelam yang panjang, Serj Tankian cukup sadar dengan apa yang
dialami oleh para pendiri bangsanya, meski lahir di Beirut, Lebanon, musisi
yang biasa di sapa Serij ini sama sekali tak lupa dengan tanah leluhurnya, ia
pun merasakan kegetiran yang dirasakan orang tua dan kakeknya selama perang
melanda negaranya. Melalui musik, ia mencurahkan seluruh isi hatinya tentang
penderitaan yang dialami warga Armenia bertahun-tahun, ia pun tak habis fikir
dengan agresi militer AS ke timur tengah yang telah menghilangkan nyawa orang-orang
yang tak berdosa, semua kejadian tersebut diabadikan melalui lagu-lagu yang
memang sengaja diciptakan agar setidaknya bisa mendorong warga dunia untuk
melawan segala macam peperangan yang masih melanda dunia ini. Selain bersuara
melalui nada yang ia lantunkan dengan System Of A Down nya, Serij pun bersuara
lantang melalui aksi yang lebih nyata, dengan mendirikan LSM bernama Axis of Justice ( nama LSM ini merupakan
plesetan sarkastis dari salah satu pidato presiden Bush yang menyebut 3 negara
sebagai Axis of Evil ). Vocalis
sekaligus pianis yang pemikirannya dipengaruhi oleh pengamat politik kiri AS,
Noam Chomsky ini juga sering melakukan aksi melalui demo yang kerap kali ia
lakukan bersama rekan-rekannya yang concern
dengan isu global. Keberadaannya dilingkungan sosial politik internasional tak
terlepas dari janjinya kepada sang kakek agar bisa mengusut tuntas kejadian
Genosida Armenia yang dilakukan pasukan Turki kala itu, dia pun dengan sukarela
ikut bergabung dengan beberapa aliansi pro Armenia di Los Angeles, Amerika
Serikat.
![]() |
| serj tankian dengan pandangan politiknya akan isu global |
Zlatan Ibrahimovic, Serj
Tankian, dua tokoh dunia dengan masing-masing keahlian yang berbeda memiliki
beberapa kesamaan yang menjembatani kedekatan mereka secara tidak langsung.
Sama-sama berdarah Eropa Timur, memiliki keluarga yang sempat merasakan perang
saudara, mempunyai kepedulian tinggi terhadap sesama umat manusia, mereka dengan
sendirinya membentuk diri mereka sebagai panutan masyarakat. Keduanya tidak
tumbuh mengikuti industri yang ada, akan tetapi, mereka menciptakan industri
mereka sendiri dengan kelebihan yang mereka miliki. Meskipun menawarkan
lirik-lirik lagu yang keras mengkritik dan berpenampilan urak-urakan, atau
memiliki keahlian sepak bola diatas rata-rata dengan segala arogansinya di
dalam lapangan hijau, nyatanya Serij dan Ibra tetap dianggap pahlawan oleh para
kaum-kaum tertindas yang tersebar dibelahan dunia.
Sepak bola dan musik, dua
hal yang berbeda namun memiliki instrumen yang seirama dengan tujuan yang
senada pula, yakni membuat hidup lebih berwarna dan bermanfaat sehingga
menciptakan kebahagiaan tak terkira bagi para pecintanya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar