Apa
yang akan kalian lakukan ketika para mantan kalian berdiri di hadapan kalian?
Menangis, tersenyum, hati yang hancur berkeping-keping, tidak berani menatap
sang mantan, atau apa?semua kata itu yang sedang saya dan semua pendukung
Liverpool di muka bumi. Luis suarez, Fernando torres, luis Garcia, xabi Alonso,
stewart downing, pepe reina, alvaro arbeloa, Jamie carragher, Charlie adam,
ryan babel, john arne riise, harry kewell, dan calon mantan terindah Steven Gerrard berkumpul menjadi satu di arena yang agung untuk kembali memadu kasih
sesaat bersama Liverpool untuk laga amal. Saya bahkan tidak bisa berkata
apa-apa lagi melihat seluruh pujaan hati bermain di rumput yang sama. Satu,dua,
atau lima kata saya rasa tidak cukup mewakili perasaan saya pribadi. Sebelum
pertandingan di mulai saya sudah seperti orang gila ketika melihat para mantan
memasuki lapangan, melihat para mantan tersenyum keseluruh pemuja setianya yang
tidak pernah dilupakan walaupun mereka telah lama meninggalkan rumah mereka Liverpool.
Garcia,
xabi, reina, arbeloa, riise pergi dari Liverpool dengan meninggalkan senyuman
bagi fans the kop. Suarez pun begitu meninggalkan tinta emas di Liverpool
ditambah dengan segala kontroversinya, mungkin hanya Torres yang meninggalkan
luka di hati para kopites karena menyebrang ke rival. Tapi itu semua tidak
membuat para fans yang hadir di tempat agung anfield lupa cara memuja pemain
yang pernah dan masih mereka sayangi sampai saat ini. Riuh rendah stadion
mengiringi permainan mereka malam ini. Cita-cita fans Liverpool selama ini yang
ingin melihat torres berduet dengan suarez dan kembalinya duet “sedarah” Gerrard-Alonso dan bersatunya Gerrard’s brother antara Anthon-steven gerrard
pun menjadi kenyataan walaupun hanya melalui pertandingan bertajuk amal tapi
setidaknya itu bisa menambal hati fans Liverpool walau hanya sesaat tapi
berhasil memberi kesan yang sangat mendalam bagi seluruh fans Liverpool.
![]() |
seusai laga para bintang masa lalu Liverpool berfoto bersama |
Selebrasi
gol Gerrard yang langsung diapit dengan pelukan hangat dari kedua mantannya Suarez dan Torres seolah membuka kenangan dan harapan sang kapten yang tidak
pernah bisa tercapai. Ya, salah satu penyesalan gerrard selama berkarir di
Liverpool adalah tidak pernah melihat kedua penyerang top itu bermain bersama
dengan panji Liverpool. Gerrard seakan diingatkan kembali ketika torres curhat dengannya yang bermaksud minta
izin untuk menyebrang ke club biru London yang ketika itu menjadi hari yang
sangat berat untuk seorang kapten karena di satu sisi dia tidak ingin pemain
kesayangannya itu pindah namun disisi lain dia harus tetap professional menerima
keputusan Torres.
Pertandingan
yang berjalan cukup santai nan bersahabat ini pun berakhir dengan skor imbang
2-2. Semua pemain tersenyum baik sebelum pertandingan, pertandingan sedang
berjalan, dan sesudah pertandingan. Pertandingan ini tentu menjadi kado
perpisahan yang manis bagi pangeran anfield yang akan melanjutkan karirnya di
MLS karena dia bisa mewujudkan mimpinya dengan mengumpulkan seluruh sahabat,
legenda, dan pujaan fans Liverpool di dunia bahkan Suarez sendiri berani
menolak panggilan negaranya Uruguay hanya untuk kembali menginjakkan kakinya di
Liverpool dan membuat sang kapten senang bukan kepalang.
Luka
yang di tinggal Torres pada 2010 seakan tidak berbekas dalam benak kopites,
mereka selalu menerima el nino kembali dengan tangan terbuka dan pelukan hangat
ala Liverpudlian. Fans tetap dengan riang memuja torres dengan chants yang
memang sudah diciptakan sejak 2007 yang tidak pernah dia dapatkan selama dia
membela chelsea. Tentu torres tidak menyangka kembali mendapat sambutan hangat di
anfield seperti yang dia rasakan saat pertama kali dia menginjak kakinya di
rumput Anfield 2007 silam, dia selalu takjub dengan sambutan hangat, atmosfer
stadion, dukungan fans yang tiada henti baik menang atau kalah. Dia telah
menempatkan satu tempat khusus untuk fans Liverpool di hatinya yang tidak akan
bisa di lupakan. El Nino pernah
berujar bahwa hanya lambang atletico Madrid dan Liverpool yang rela ia kecup
ketika merayakan gol. Saya salah satu orang yang cukup terpukul ketika
mengetahui torres berpaling ke chelsea tapi tetap saja hati saya selalu luluh
ketika dia menunjukkan cinta dan respectnya kepada Liverpool. Saya pun semakin
percaya jika keputusannya waktu itu hanya tuntutan profesionalisme tapi tetap
hanya Liverpool yang selalu ada di hatinya si
bocah dari Madrid.
Pun
begitu dengan torres, Pepe Reina kiper yang menjaga kesucian gawang Liverpool
yang mengabdikan dirinya selama delapan tahun di Melwood juga merasakan hal
yang sama. Banner besar bertuliskan namanya bergambarkan dirinya, ketika Reina
di tarik keluar seisi stadion pun sontak memberikan Standing Ovation yang diiringi tepuk tangan meriah ala anfield yang
membuat bulu kuduk saya merinding tidak karuan menjadi bukti sahih bagaimana
fans Liverpool memanjakan para mantannya dengan penuh kasih sayang.
![]() |
Pepe Reina mendapat sambutan luar biasa ketika di gantikan |
Setali
tiga uang dengan reina, pemain kesayangan kopites yang lain Xabi Alonso pun
sangat terpukau dengan sambutan publik anfield. Xabi yang menitipkan sang anak
di akademi Liverpool seolah di buat tak berdaya dengan sambutan fans. The anfield gank enggan membiarkan
Alonso move on dari mereka, duet
seiman gerrard ini memang banyak menuliskan tinta emas di anfield, hampir sama
dengan kompatriotnya dari spanyol pepe reina dan torres tapi Xabi Alonso selalu
memiliki satu tempat khusus di hati fans Liverpool setiap transfer window di buka fans Liverpool sejatinya hanya mengharapkan
satu nama yang bersanding mesra dengan gerrard di lini tengah dan dia adalah Xabi Alonso. Alonso sendiri mengakui jika kembalinya dia ke anfield semalam
seperti pulang ke rumahnya.
Belum
genap setahun meninggalkan Liverpool Luis Suarez sudah ditakdirkan kembali lagi
ke kota yang telah membesarkan namanya, mungkin dari beberapa pemain yang telah
saya uraikan diatas hanya Suarez yang membawa harapan besar pecinta Liverpool
untuk mengangkat trofi premiere league musim lalu. Peraih sepatu emas eropa
musim lalu ini berhasil menempatkan Liverpool di puncak klasemen sampai pekan
ke 34 liga musim lalu sebelum Liverpool terpeleset di akhir musim. Kecintaan Suarez terhadap club pelabuhan ini jelas terlihat ketika Liverpool bermain
imbang melawan crystal palace pada tahun lalu, ketika itu Liverpool telah
unggul jauh 3-0 namun semua berubah ketika pertandingan berakhir sama kuat 3-3.
Harapan mengangkat trofi liga untuk pertama kalinya di zaman premiere league
yang sudah di depan mata pupus begitu saja dan sontak membuat tangisan Suarez
pecah. Bahkan Steven Gerrard harus menentramkan hatinya dengan memberikan
pelukan hangat tapi itu pun tak mampu menyeka air mata suarez yang mengalir
deras. Pemain lainnya pun sampai tak hati melihat kesedihan suarez dan terus
menghibur sang El Pistolero sampai
para pemain Liverpool meninggalkan lapangan.
Setelah
memori kelam itu selesai suarez pun kembali ke Anfield dengan sukacita, dia
tentu tak akan pernah lupa bagaimana club memberlakukannya ketika terkena
masalah rasisme pun begitu dengan fans yang senantiasa mendukungnya ketika
media dan penggemar sepakbola inggris memusuhinya, suarez tidak bergeming dia
percaya dengan dukungan penuh fans dia percaya kalau dia bisa membawa Liverpool
menuju persaingan juara dan kepercayaan itu pun berbuah manis dia mampu merubah
perangainya demi Liverpool dan fans yang mendukungnya sepenuh hati dan dia pun
berjanji ketika suatu saat dia kembali ke inggris dia hanya mempunyai satu
tujuan yaitu kembali kerumahnya, Liverpool.
Fans
Liverpool tahu jika kepergian para pemain pada masa silam hanya untuk kembali
lagi pada masa mendatang, mereka pergi hanya untuk kembali. Seberapa besarnya
pemain yang pernah dimiliki Liverpool nyatanya mereka tidak akan pernah bisa
menjadi lebih besar dari Liverpool Football Club. Players is Temporary Club is Permanent.
YOU’LL
NEVER WALK ALONE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar